Wednesday, December 29, 2010

Interfacing Memori intel 8085



Soal - Soal Interfacing Memori Intel 8085
1.      Rancang suatu rangkaian “Memory Decoder” untuk menghubungkan suatu prosesor yang memiliki 21 saluran alamat dengan unit memory yang terdiri dari:
Ø  EPROM 1 dengan kapasitas 16 KB
Ø  EPROM 2 dengan kapasitas 8 KB
Ø  RAM 1 dengan kapasitas 32 KB
Ø  RAM 2 dengan kapasitas 32 KB


Solusi :

Ø  EPROM 1 dengan kapasitas 16 KB , terdiri dari 14 saluran (A13........A0) yang teriri dari 2 kapling.
Ø  EPROM 2 dengan kapasitas 8 KB ,terdiri dari 13 saluran ( A12........A0) yang terdiri dari 1 kapling
Ø  RAM 1 dengan kapasitas 32 KB , terdiri dari 15 saluran ( A14........A0) yang terdiri dari 4 kapling
Ø  RAM 2 dengan kapasitas 32 KB, terdiri dari 15 saluran (A14........A0) yang terdiri dari 4 kapling

Setelah mengetahui jumlah saluran dan jumlah kapling setiap unit , maka kita dapat mengetahui :
·        Common Address yaitu A12........A0 
·        Daerah pemilihan yaitu A13,A14,A15,A16  ( 4 bit)

 PETA MEMORI















 
INTERFACING MEMORY
1.      Rancang suatu rangkaian “Memory Decoder” untuk menghubungkan suatu prosesor yang memiliki 21 saluran alamat dengan unit memory yang terdiri dari:
Ø  EPROM 1 dengan kapasitas 16 KB
Ø  EPROM 2 dengan kapasitas 8 KB
Ø  RAM 1 dengan kapasitas 32 KB
Ø  RAM 2 dengan kapasitas  8  KB


Solusi :

Ø  EPROM 1 dengan kapasitas 16 KB , terdiri dari 14 saluran (A13........A0) yang teriri dari 2 kapling.
Ø  EPROM 2 dengan kapasitas 8 KB ,terdiri dari 13 saluran ( A12........A0) yang terdiri dari 1 kapling
Ø  RAM 1 dengan kapasitas 32 KB , terdiri dari 15 saluran ( A14........A0) yang terdiri dari 4 kapling
Ø  RAM 2 dengan kapasitas 8 KB, terdiri dari 13 saluran (A12........A0) yang terdiri dari 1 kapling

Setelah mengetahui jumlah saluran dan jumlah kapling setiap unit , maka kita dapat mengetahui :
·        Common Address yaitu A12........A0 
·        Daerah pemilihan yaitu A13,A14,A15,A16  ( 3 bit)










 Maaf jika ada salah, karena masih belajar...............


untuk lebih lengkapnya bisa didownload disini

Interfacing Memory

Soal - Soal Interfacing Memory

Monday, December 20, 2010

Rekayasa Trafik


REKAYASA TRAFIK

I.                    Pengantar  Trafik
Trafik merupakan statistik jumlah kedatangan panggilan yang dibawa oleh jaringan. Besar trafik ( intensitas trafik ) akan digunakan untuk menentukan ukuran atau kapasitas jaringan. Secara kualitatif, trafik  mengandung dua hal yaitu jumlah panggilan dan volume panggilan.









Teletrafik Engineering menentukan hubungan antara :
·         Quality Of Service ( QoS)
·         Beban Trafik
·         Kapasitas system



















Macam –macam trafik : carried  traffic, offered  traffic, rejected  traffic
·         Realisasi/pendekatan untuk menghitung carried  traffic
Contoh:
 Dalam selang waktu 1 jam terdapat 3 panggilan telepon dengan waktu pendudukan masing2 adalah 5 ,10, dan 15 menit . Hitung  besar carried  trafiknya ?
Jawab  : Ac = (5+10+15) menit/60 menit = 0,5 Erlang.
·         Aplikasi Perhitungan traffic
Contoh :
Misalkan suatu sentral menerima rata2  1800 panggilan baru dalam selang waktu 1 jam, dan rata2  waktu pendudukan adalah 3 menit. Hitung Offered Traffic?
Jawab:
Dari soal diatas dapat diperoleh data bahwa  = 1800 call/ jam= 1800 call /60 menit dan h=3 menit.
                     Maka Offered Traffic , A0  = . h = 1800 X 3/60 menit =  90 Erlang
Contoh :
               Rata-rata selama jam sibuk pada suatu perusahaan 120 outgoing call dengan waktu pendudukan rata-rata 2 menit , dan 200 incoming call dengan waktu pendudukan rata-rata 3 menit. Tentukan outgoing traffic, incoming traffic dan total traffic!
Jawab :
1.                   Outgoing traffic :  120 x 2/60 = 4 Erlang
2.                   Incoming traffic : 200 x 3/60 = 10 Erlang
3.                   Total Traffic : 4 + 10 = 14 Erlang

Contoh :
Selama jam sibuk 1200 panggilan ditawarkan pada suatu grup trunk , dan terjadi 6 panggilan yang hilang. Waktu pendudukan rata-rata 3 menit. Tentukan Offered  traffic, Carried  traffic , Lost traffic, Gos dan Total waktu kongesti!
Jawab :
1.       Offered  traffic :  A = c.h/ T =  1200 x 3/60 = 60 Erlang
2.       Carried  traffic :  1194 x 3/60 = 59,7 Erlang
3.       Loss traffic : 6 x 3/60 = 0.3 Erlang
4.       GOS  = 6/1200 = 0.005
5.       Waktu kongesti : 0.05 x 3600 = 18 sekon


·         Variasi Trafik dan Konsep Jam Sibuk
Facts
  •   Trafik akan sangat bervariasi tergantung pada aktivitas masyarakat pengguna sistem telekomunikasi
  •   Trafik dibangkitkan oleh setiap pelanggan secara independen.

Variasi Trafik yang dapat diperkirakan dapat diklasifikasikan,sebagai berikut:  Long  Terms Trend  ( years), Variasi selama setahun ( months) ,variasi selama seminggu (days), variasi selama 24 jam (hours). Sedangkan variasi trafik yang acak  terdiri dari : Short Term Random Variations ( seconds, minutes),Long Term Random variations ( hours),Random Variation Caused External Source. 
(Konsep Trafik , Tutun Juhana )
·         Konsep Jam Sibuk ( TCBH)
  •   Trafik tertinggi tidak  muncul pada waktu yang sama di dalam setiap harinya.
  •   Untuk keperluan pengukuran trafik , dimensioning dan aspek lainnya, akan sangat membantu apabila kita dapat menentukan busy hour dengan baik.

·         Model Sistem Trafik
  •  Ada dua fasa dalam pemodelan : Pemodelan trafik yang masuk ( incoming traffic) sebagai model trafik, Pemodelan sistem sebagai model sistem.
  •  Macam model system : Loss System , Queueing System , Delay System, Kombinasi Delay dan Loss.
  •   Model Teletrafik yang sederhana
  •   Pelanggan ( panggilan) datang dengan laju   lamda         ( jumlah panggilan persatuan waktu)
  •   Panggilan dilayani oleh n pelayan (server)
  •   Jika sedang melayani , server memberi layanan dengan laju μ ( panggilan persatuan waktu) 1/μ = waktu pelayanan rata-rata
  •   Terdapat sebanyak m tempat untuk menuggu ( buffer)
  •   Diasumsikan bahwa panggilan yang datang pada saat sistem sedang penuh ( blocked customer) akan dibuang atau loss







Daftar Pustaka




Erlang


Erlang

Erlang dapat diartikan sebagai jumlah rata-rata saluran yang diduduki secara bersamaan dalam periode waktu tertentu.
A = Y * S
A = N * P
Dimana :
A = Trafic flow (dalam Erlang)
Y = Jumlah call per satuan waktu
S = Holding time rata-rata
N = Jumlah total subscriber
P = Trafik rata per subscriber
Contoh :
Misalkan ada suatu sentarl telepon dengan data data sebagai berikut :
- dalam 1 jam rata-rata terdapat 1800 panggilan baru
- Waktu pendudukan rata setiap panggilan adalah 3 menit
maka :
Intensitas tarfik = 1800 x 3/60 = 90 Erlang
Ada = 1800/60 = 30 call/menit = 0,5 call/detik à Y
S = 3 x 60 = 180 detik
A = Y * S = 0,5 * 180 = 90 Erlang.
Berikut ini beberapa istilah trafik lainnya :
GOS (Grade of Service) adalah Probabilitas banyak call yang akan direject (lost call) oleh system. Contoh suatu system telekomunikasi mempunyai GOS 0,2 % , berarti dari 1000 call akan ada 2 call yang tidak diteruskan.
Trafik yang ditawarkan (Offered Traffic) (To) adalah Jumlah rata-rata upaya pendudukan selama periode waktu yang sama dengan waktu rata-rata pendudukan dari pendudukan yang sukses. Dapat juga dianggap sebagai jumlah occupansi (pendudukan) dan call congested dikalikan dengan rata – rata holding time dari pendudukan.
Trafik yang dimuat (Carried Trafic) (Tc) adalah Jumlah rata-rata simultaneous call selama interval waktu tertentu. Bagian dari offered traffic yang dapat dilayani dan diteruskan oleh system. Atau dapat juga menggunakan definisi dari intenstitas trafik.
Trafik yang ditolak (Lost Trafic) (TL ) adalah Bagian dari offered trafik yang tidak dapat dilayani oleh sistem, dimana penyebabnya dapat berupa karena kongesti, ataupun error dalam switching proses.
To = Tc + TL
Attempt adalah segala jenis action yang menginisiate proses pembentukan hubungan. Attempt mengakibatkan sebuah device/circuit berubah statusnya dari idle menjadi busy/sibuk atau trafik di suatu kannal terukur.


Erlang


Erlang

Erlang dapat diartikan sebagai jumlah rata-rata saluran yang diduduki secara bersamaan dalam periode waktu tertentu.
A = Y * S
A = N * P
Dimana :
A = Trafic flow (dalam Erlang)
Y = Jumlah call per satuan waktu
S = Holding time rata-rata
N = Jumlah total subscriber
P = Trafik rata per subscriber
Contoh :
Misalkan ada suatu sentarl telepon dengan data data sebagai berikut :
- dalam 1 jam rata-rata terdapat 1800 panggilan baru
- Waktu pendudukan rata setiap panggilan adalah 3 menit
maka :
Intensitas tarfik = 1800 x 3/60 = 90 Erlang
Ada = 1800/60 = 30 call/menit = 0,5 call/detik à Y
S = 3 x 60 = 180 detik
A = Y * S = 0,5 * 180 = 90 Erlang.
Berikut ini beberapa istilah trafik lainnya :
GOS (Grade of Service) adalah Probabilitas banyak call yang akan direject (lost call) oleh system. Contoh suatu system telekomunikasi mempunyai GOS 0,2 % , berarti dari 1000 call akan ada 2 call yang tidak diteruskan.
Trafik yang ditawarkan (Offered Traffic) (To) adalah Jumlah rata-rata upaya pendudukan selama periode waktu yang sama dengan waktu rata-rata pendudukan dari pendudukan yang sukses. Dapat juga dianggap sebagai jumlah occupansi (pendudukan) dan call congested dikalikan dengan rata – rata holding time dari pendudukan.
Trafik yang dimuat (Carried Trafic) (Tc) adalah Jumlah rata-rata simultaneous call selama interval waktu tertentu. Bagian dari offered traffic yang dapat dilayani dan diteruskan oleh system. Atau dapat juga menggunakan definisi dari intenstitas trafik.
Trafik yang ditolak (Lost Trafic) (TL ) adalah Bagian dari offered trafik yang tidak dapat dilayani oleh sistem, dimana penyebabnya dapat berupa karena kongesti, ataupun error dalam switching proses.
To = Tc + TL
Attempt adalah segala jenis action yang menginisiate proses pembentukan hubungan. Attempt mengakibatkan sebuah device/circuit berubah statusnya dari idle menjadi busy/sibuk atau trafik di suatu kannal terukur.


Erlang


Erlang

Erlang dapat diartikan sebagai jumlah rata-rata saluran yang diduduki secara bersamaan dalam periode waktu tertentu.
A = Y * S
A = N * P
Dimana :
A = Trafic flow (dalam Erlang)
Y = Jumlah call per satuan waktu
S = Holding time rata-rata
N = Jumlah total subscriber
P = Trafik rata per subscriber
Contoh :
Misalkan ada suatu sentarl telepon dengan data data sebagai berikut :
- dalam 1 jam rata-rata terdapat 1800 panggilan baru
- Waktu pendudukan rata setiap panggilan adalah 3 menit
maka :
Intensitas tarfik = 1800 x 3/60 = 90 Erlang
Ada = 1800/60 = 30 call/menit = 0,5 call/detik à Y
S = 3 x 60 = 180 detik
A = Y * S = 0,5 * 180 = 90 Erlang.
Berikut ini beberapa istilah trafik lainnya :
GOS (Grade of Service) adalah Probabilitas banyak call yang akan direject (lost call) oleh system. Contoh suatu system telekomunikasi mempunyai GOS 0,2 % , berarti dari 1000 call akan ada 2 call yang tidak diteruskan.
Trafik yang ditawarkan (Offered Traffic) (To) adalah Jumlah rata-rata upaya pendudukan selama periode waktu yang sama dengan waktu rata-rata pendudukan dari pendudukan yang sukses. Dapat juga dianggap sebagai jumlah occupansi (pendudukan) dan call congested dikalikan dengan rata – rata holding time dari pendudukan.
Trafik yang dimuat (Carried Trafic) (Tc) adalah Jumlah rata-rata simultaneous call selama interval waktu tertentu. Bagian dari offered traffic yang dapat dilayani dan diteruskan oleh system. Atau dapat juga menggunakan definisi dari intenstitas trafik.
Trafik yang ditolak (Lost Trafic) (TL ) adalah Bagian dari offered trafik yang tidak dapat dilayani oleh sistem, dimana penyebabnya dapat berupa karena kongesti, ataupun error dalam switching proses.
To = Tc + TL
Attempt adalah segala jenis action yang menginisiate proses pembentukan hubungan. Attempt mengakibatkan sebuah device/circuit berubah statusnya dari idle menjadi busy/sibuk atau trafik di suatu kannal terukur.


PPI Intel 8255

PPI INTEL 8255

I.                   PENGANTAR PPI INTEL 8255

Intel 8255 (atau i8255) Programmable Peripheral Interface chip adalah sebuah  perangkat chip yang awalnya dikembangkan untuk mikroprosesor Intel 8085. Chip ini kemudian juga digunakan untuk Intel 8086 dan turunannya. Ia kemudian dibuat (kloning) oleh produsen lainnya.
Chip ini digunakan untuk memberikan akses CPU untuk paralel Programmable I / O, dan mirip dengan chip tersebut lain seperti Motorola 6520 PIA (Peripheral Interface Adaptor) MOS Technology 6522 (Versatile Interface Adaptor) dan Teknologi MOS CIA (Interface Kompleks Adaptor) semua dikembangkan untuk keluarga 6502. Chip tersebut lainnya adalah Programmable Peripheral Interface 2655 dari keluarga 2650 Signetics mikroprosesor, yang 6820 PIO (Peripheral Input / Output) dari keluarga 6800 Motorola, Western Design Center 65C21 WDC, sebuah 6520 yang disempurnakan, dan banyak lainnya.

     Tabel Operasi Dasar PPI 8255



II.                BLOK FUNGSIONAL DARI 8255
Intel 8255 memiliki 24 pin untuk input/output yang dibagi menjadi tiga port 8-bit. Port A dan port B dapat digunakan sebagai 8-bit port input / output .Port C dapat digunakan sebagai 8-bit port input / output  juga.
Ketiga port tersebut , dikelompokkan sebagai berikut:

·        Grup A terdiri dari port A dan bagian atas port C
·        Grup B terdiri dari port B dan bagian bawah port C.
                 Delapan baris data (D0 - D7) yang tersedia (dengan data buffer 8-bit) untuk membaca / menulis data kedalam port atau register kontrol di bawah status "{\ neg} RD" (pin 5) dan {\ neg } WR "(pin 36), yang merupakan sinyal  aktif rendah untuk membaca dan menulis masing-masing operasi  .Alamat baris (address lines) A1 dan A0 memungkinkan untuk mengakses berturut-turut dari salah satu  port atau register kontrol seperti dibawah ini:
                  A1 A0 Fungsi
                   0   0     port A 0 0 port A
                   0   1     port B 0 1 port B
                   1   0     port C 1 0 port C
                   1   1     register kontrol
                Sinyal kontrol "'{\ neg} CS" (pin 6) digunakan untuk mengaktifkan chip 8255. Ini adalah sinyal aktif rendah, yaitu, ketika {\ neg} CS = '0, yang 8255 diaktifkan. Masukan RESET (pin 35) dihubungkan ke sistem (seperti 8085, 8086, dll) line reset sehingga ketika sistem reset, semua port diinisialisasi sebagai input garis. Hal ini dilakukan untuk mencegah 8255 dan / atau perifer terhubung, dari kehancuran akibat port mismatch  



                 Hal ini dijelaskan sebagai berikut:
                 Misalkan suatu perangkat input tersambung ke port 8255 di A. Jika dari operasi sebelumnya, port A diinisialisasi sebagai port output dan jika 8255 tidak diatur ulang sebelum menggunakan konfigurasi saat ini, maka ada kemungkinan kerusakan baik saat perangkat input tersambung atau alat yang dihubungkan akan mengirimkan data.
                Register kontrol atau logika kontrol atau command word register adalah 8-bit register yang digunakan untuk memilih mode operasi dan input / output penunjukan port.
III.             MODE OPERASI 8255
Ada dua mode operasional utama dari 8255, yaitu sebagai berikut:
·        Mode Input/Output
·        Mode Reset/Bit Set
A.     Mode Input
Untuk Mode Input atau Oputput, dibagi menjadi 3 jenis sebagai berikut:

1.      Mode 0
Dalam mode ini, port dapat digunakan untuk input sederhana / output operasi tanpa handshaking. Jika kedua port A dan B diinisialisasi dalam mode 0, kedua bagian port C dapat digunakan bersama baik sebagai port 8-bit tambahan, atau mereka dapat digunakan sebagai port 4-bit individu. Karena kedua bagian port C adalah independen, mereka dapat digunakan seperti yang satu setengah diinisialisasi sebagai port input sementara separuh lainnya diinisialisasi sebagai port keluaran. Fitur input output dalam mode 0 adalah sebagai berikut:
1. O / p yang terkunci.
2. I / p adalah buffer tidak terkunci.
3. Port tidak memiliki handshake   atau kemampuan interupsi




2.      Mode 1
Ketika kita ingin menggunakan port B  atau port A untuk handshake (strobed) input atau output operasi, kita menginisialisasi bahwa port dalam mode 1 (port A dan port B  dapat diinisialisasi untuk beroperasi didalam mode yang berbeda, yaitu, untuk  port A dapat beroperasi dalam mode 0 dan B port dalam mode 1). Beberapa fungsi pin port C sebagai garis handshake. Untuk B port dalam mode ini (terlepas dari apakah bertindak sebagai port masukan atau port keluaran), PC0, pin PC1 dan PC2 berfungsi sebagai garis handshake. Jika port A diinisialisasi sebagai mode 1 port input, kemudian, PC3, PC4 dan PC5 berfungsi sebagai sinyal handshake.  Pins PC6 dan PC7 tersedia untuk digunakan sebagai input / output baris.
                                   Mode 1 yang mendukung handshaking memiliki fitur sebagai berikut:
1.      Dua port yaitu port A dan B dapat digunakan sebagai 8-bit i / o port.
2.      Setiap port menggunakan tiga baris port c  sebagai sinyal handshake dan sisa dua sinyal dapat berfungsi sebagai i / o port.
3.      Support (mendukung) logika interupsi.
4.      Input dan Output data yang terkunci.

3.      Mode 2
Hanya kelompok A yang dapat diinisialisasi dalam mode ini. Port A dapat digunakan untuk dua arah handshake transfer data. Ini berarti bahwa data dapat berupa input atau output pada delapan baris yang sama (PA0 - PA7). Pin PC3 - PC7 digunakan sebagai baris handshake untuk Port A. sisa pin port C (PC0 - PC2) dapat digunakan sebagai input / output baris jika grup B yang diaktifkan dalam mode 0. Dalam mode ini, 8255 dapat digunakan untuk memperluas sistem bus ke  slave mikroprosesor  atau untuk mentransfer byte data ke dan dari sebuah floppy disk controller.


                                                Format Kata Kendali PPI 8255






B.     Mode Reset
Dalam mode ini hanya port C yang dapat digunakan (sebagai port output). Setiap baris dari port C (PC0 - PC7) dapat diset / reset oleh loading dari command word register .Tidak terjadi efek/pengaruh terhadap mode input-output. Bit individual port c dapat diatur atau mengatur ulang dengan mengirimkan sinyal instruksi OUT ke register kontrol.