PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK (PSTN)
PSTN adalah Public Switched Telephone Network, yaitu jaringan telepon tetap yang menggunakan kabel sebagai perantara atau media penghubung lainnya. Setelah mendengar penjelasan tersebut baru kita menyadari “Oh.. PSTN itu jaringan telepon”. Benar sekali. Jaringan PSTN sudah dikenal lama oleh masyarakat luas yang pada umumnya memanfaatkan jaringan PSTN untuk telpon rumah dan jaringan internet karena biaya yang dikeluarkan cukup murah di bandingkan dengan jaringan lainnya. Jaringan PSTN merupakan produk dari American Telephone and Telegraph Company (AT&T), yaitu perusahaan telepon yang sangat besar di Amerika yang berdiri akibat inovasi dari Alexander Graham Bell yang menemukan telepon pertama kalinya pada 1876.
Jaringan PSTN biasanya menggunakan kabel tembaga sebagia media penghubung karena kabel tersebut sangat kuat, tidak mudah karatan, tahan terhadap perubahan cuaca dan bisa menghantarkan sinyal dengan kuat dan jelas. Selain kabel tembaga, jaringan juga bisa dihubungkan oleh kabel fiber optic, namun kabel ini jarang digunakan karena selain harus mengubah sinyal elektrik menjadi bentuk cahaya, kabel ini relative sangat mahal bila dibandingkan dengan kabel tembaga. Jaringan juga dapat dihubungkan dengan kabel coaxial, namun kabel ini sulit diinstalasi dan memiliki ukuran yang sangat besar walaupun kuat terhadap noise. Selain kabel tembaga, satelit, fixed wirelesss (jaringan telepon tanpa kabel kepada fixed customer, seperti telepon rumah misalnya), dan mobile wireless circuits (jaringan telepon tanpa kabel kepada mobile customer, seperti handphone misalnya)juga dapat digunakan sebagai media penghubung pada jaringan PSTN. Jaringan PSTN memiliki lima komponen dasar, yaitu telepon, network access, central offices (CO), trunks dan special circuits, serta CPE (Customer Premise Equipment).
Komponen pertama, yaitu telepon, memiliki infrastruktur yang bermula dari sepesang kabel tembaga yang dinamakan sebagai local loop. Secara fisik, local loop menghubungkan telepon rumah kita dengan switch yang berada di CO. Jalur komunikasi antara switch yang berada di CO dan rumah kita biasanya disebut sebagai phone line, sedangkan phone line beroperasi lewat local loop.
Pengoperasian telepon sangat mirip dengan saklar lampu. Bila saklar pada lampu kita pencet kemudian lampu menyala akibat dari rangkaian arus tersambung, maka pada telepon cara ini kita lakukan dengan mengangkat gagang telepon. Ketika gagang telepon kita angkat (atau yang disebut dengan off-hook), maka rangkaian arus tersambung, dimana kondisi tersebut memungkinkan CO untuk mengirim sinyal ke telepon kita. Setelah kita angkat gagang telepon, tentunya kita akan memencet serangkaian angka agar telepon kita tersambung ke tujuan. Proses ketika kita mengirimkan sinyal dengan memencet nomor tujuan ini disebut dengan signaling. Dulu, semua orang melakukan signaling dengan memutar nomor yang ada ditelepon. Masih ingatkah anda dengan telepon-telepon zaman dulu? Metode signaling yang seperti itu dinamakan Rotary Dialing, dimana dalam metode ini angka yang kita putar akan diterjemahkan sebagai on/off pulse pada rangkaian arus telepon yang tersambung ke CO. Sekarang, kita semua melakukan signaling dengan memencet angka yang ada di telepon kita. Hal ini adalah metode signaling yang dinamakan Dual Tone Multifrequency (DTMF), yang menyediakan dua frekuensi yang berbeda pada setiap angka yang kita pencet. Frekuensi yang berbeda tersebut dibutuhkan untuk mendefinisikan nomor tujuan dengan lebih tepat.
Setelah sinyal diterima oleh CO, sinyal tersebut akan ditarik dan dikirimkan ke suatu jaringan yang bernama Signaling System 7 (SS7), yakni sebuah metode yang menggunakan system jaringan sehingga penelpon dengan penerima telepon terhubung tanpa membutuhkan kabel langsung dari penelpon dan penerima.
Komponen yang kedua adalah network access, yaitu penyedia jasa layanan telepon yang akan menghubungkan penelpon dengan penerima telepon. Ketika telepon pertama kali muncul, penyedia jasa layanan telepon adalah Regional Bell Operating Companies (RBOCs), Local Exchange Carriers (LEC) atau penyedia layanan telepon lokal, Interexchange Carriers (IXCs) atau penyedia layanan telepon jarak jauh, dan cellular operators. Bila kita lihat sekarang di negara kita, penyedia layanan telepon yang paling besar seperti RBOCs adalah PT. Telkom yang dapat dikatakan memonopoli layanan telepon rumah. PT. Telkom juga berperan sebagai LECs dan IXCs sekaligus karena menyediakan layanan telepon local, interlokal, SLJJ, dan lain sebagainya. Bicara mengenai cellular operators di Indonesia tentunya kita tahu sangat banyak provider handphone yang bersaing di Indonesia. Provider-provider itulah yang disebut dengan cellular operators.
Komponen yang ketiga adalah Central Offices (COs), yang menyediakan trunk untuk menghubungkan penelpon dengan penerima telepon. CO lah yang memberikan nada sambung atau dial tone ketika kita mengangkat gagang telpon rumah kita. Ketika kita memncet nomor tujuan, maka CO akan mengenali nomor tersebut dan menyambungkan nya kepada kita dengan memberikan nada dering.
Komponen yang keempat adalah trunks dan special circuits. Trunk adalah jalur komunikasi diantara beberapa switch CO atau jalur komunikasi yang menghubungkan pengguna telepon ke CO. Jika kita menggunakan kabel untuk menghubungkan telepon rumah kita dengan setiap telepon rumah yang ingin kita telepon, maka biaya kabel menjadi sangat tidak efektif. Sama halnya dengan menggunakan kabel untuk menghubungkan satu CO dengan CO lainnya. Untuk itulah kita menggunakan trunk sehingga kabel tidak harus dihubungkan satu persatu dari rumah ke rumah, melainkan dibentuk suatu jaringan kabel yang biayanya lebih efektif.
Bicara mengenai trunk, ada bermacam jenisnya, yaitu : Loop Start, yang merupakan basis dari semua line telepon rumah dan line telepon bisnis kecil serta menengah. Loop Start memiliki immediate dial tone, yaitu nada sambung langsung, tidak seperti jika kita menelpon ke perusahaan yang akan disambungkan kepada operator. Jenis trunk yang kedua adalah Ground Start, yang menggunakan Private Automatic Branch Exchange (PABX), yaitu perusahaan-perusahaan besar yang memiliki operator untuk menyambungkan telepon kita ke bagian-bagian tertentu. PABX tidak memiliki immediate dial tone seperti Loop Start tadi. Jenis trunk yang ketiga adalah Direct Inward Dial Trunks, yang memberikan fasilitas berupa akses langsung kepada penelpon suatu perusahaan besar untuk berhubungan dengan individu di dalam suatu perusahaan. Jenis yang keepat adalah E& M Trunks, atau Ear and Mouth Trunks, yaitu trunk yang menghubungkan beberapa PABX yang terpisah di suatu area yang luas dengan tujuan agar penelpon yang berlokasi jauh tetap dapat menelpon suatu perusahaan dengan mengurang toll traffic dalam line telepon perusahaan tersbeut. Jenis terakhir adalah Centrex, yaitu perpanjangan dari CO yang sebenarnya memiliki fitur yang mirip dengan PABX, yang di desain untuk perusahaan yang memiliki area sangat luas seperti perusahaan yang memiliki cabang-cabang di daerah yang jauh.
Komponen yang terakhir Customer Premise Equipment (CPE), yaitu perangkat komunikasi yang dimiliki oleh customer atau individu yang menyebabkan mereka tersambung ke dunia luar. Telepon, modem, router yang kita miliki adalah contoh dari CPE. Perkembangan pesat CPE sebenarnya dimulai setelah Carterfone Act pada tahun 1968, dimana perkembangan CPE yang pesat mengakibatkan pecahnya perusahaan Bell karena peningkatan CPE menuntun peningkatan dan diversifikasi layanan telepon. Hingga kini, CPE terus berkembang dan hasilnya dapat kita sadari, fitur-fitur canggih dari telepon menyebabkan persaingan antar provider telepon semakin besar. Di negara kita saja, tak kurang jumlahnya dari sepuluh provider berlomba memberikan layanan telepon terbaik.
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa PSTN dan CPE akan terus berkembang dan tak akan berhenti sampai disini. Perkembangan selanjutnya bergantung pada jaringannya (PSTN) atau alatnya (CPE) masih menjadi misteri.